jogja sebagai kota berhati nyaman,aman,damai dan tentram
Loading...

PERAN DAN FUNGSI TAUHID DALAM MEMBANGUN PRIBADI INDIVIDU DAN MASYARAKAT



PERAN DAN FUNGSI TAUHID DALAM MEMBANGUN PRIBADI INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tauhid
Dosen Pengampu Ana Fitrotunnisa, M.Pd. I
DI SUSUN OLEH :
                                               1.  Nur Fatimah                  (13480008)
                                               2. Rifa Ardiyanto              (13480038)
                                               3.  Wahyuni
                                               4.  Rifa’i Dafiq                 (13480049)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
KATA PENGANTAR
         Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirobbil’alamin.Puji syukur hanya kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga tugas ini dapat terselesaikan.Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya secara ikhlas menuju kehidupan yang selamat.
         Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang mendukung dan membantu dalam pembuatan tugas ini. Kepada ibu Ana Fitrotunnisa, M. Pd. I selaku dosen pengampu mata kuliah Tauhid Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Su-Ka yang sering memberikan banyak motivasi kepada para mahasiswa untuk terus gigih berjuang demi masa depan. Terimakasih kepada teman-teman PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Su-Ka yang luar biasa, yang telah mengajarkan banyak hal tentang dunia baru ini.Semoga kita selalu dalam naungan Allah SWT.Amiin.
         Kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi lebih sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya  terlebih bagi penulis makalah ini.



Yogyakarta,  November 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Di era globalisasi yang serba ada dan canggih ini, banyak individu yang melupakan kodratnya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Hal ini dikarenakan sudah banyaknya alat-alat canggih yang merusak moral manusia, seperti facebook yang banyak dijadikan sebagai media penipuan dan penculikan, begitupula dengan kecanggihan handphone yang dapat dengan bebasnya mengirim gambar bahkan video yang sebenarnya tidak pantas untuk ditonton. Padahal, rusaknya moral manusia adalah tanda-tanda akhir zaman. Naudzubillah.
            Tidak hanya manusia sebagai individu, dalam bermasyarakat pun juga tak kalah rusak. Banyak orang yang bertentangga justru malah saling bertengkar, saling memaki, dan sebagainya. Padahal sejatinya manusia hidup tidak bisa berdiri sendiri, suatu saat nanti pasti akan membutuhkan orang lain.
Untuk itu salah satu fungsi Tauhid dalam Islam adalah untuk membenahi moral manusia dalam hidup bermasyarakat maupun sebagai individu. Dalam Tauhid banyak mengajarkan tentang pentingnya menyeimbangkan kehidupan dunia dengan akhirat. Seperti kata pepatah “bekerjalah seperti kamu akan hidup selama-lamanya, tetapi beribadahlah seakan-akan akamu akan mati besok”. Kita memang boleh bekerja mengejar kesuksesan, tetapi jangan sampai meninggalkan tujuan akhirat yang kita akan kekal didalamnya kelak.







B.     Rumusan Masalah
1.       Apafungsitauhidbagikehidupansosial ?
2.       Mengapatauhidpentingbagikehidupansosial ?
3.      Bagaimanaperantauhiddalamkehidupan sosial masyarakat modern saatini ?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui fungsi tauhid dalam kehidupan sosial
2.      Mengetahui pentingnya tauhid bagi kehidupan sosial
3.      Mengetahui peran tauhid dalam kehidupan sosial masyarakat modern saat ini

BAB    II
PEMBAHASAN
A.       Tentang Tauhid
Tauhid adalah salah satu hal terpenting yang harus difahami, dimiliki dan dipegang teguh  oleh umat islam, karena dengan tauhid seseorang dapat mengerti apa arti dari kehidupan yang diajalanni.
Tauhid mempunyai peran besar terhadap hidup manusia, karena dengan tauhidlah manusia dapat memahami arti dan tujuan hidup mereka.Marilah kita tengok di dalam kehidupan kita pada zaman yang katanya modern ini, banyak manusia yang hidup tanpa tujuan yang jelas, mereka bekerja siang malam banting tulang hanya untuk mendapatkan harta yang banyak, dengan harta itulah mereka berusaha memuaskan hawanafsunya yang tak kunjung puas dengan apa yang telah mereka lakukan, padahal Allah telah berfirman dalam ayat-Nya, yang artinya  ”Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada KU”
Seperti kita ketahui, bahwa pengertian tauhid sendi adalah menjadikan, mengakui, dan meyakini bahwa Allah itu Esa.1 Adapun objek kajiannya adalah Allah dan segala yang terkait denganNya, baik dzat, sifat, maupun perbuatan Allah, segala yang wajib ada padaNya, dan segala hal yang diciptakan oleh Allah.2
Dalam Al-Qur’an juga sudah dijelaskan juga bahwa “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar Ra’d (13):28).



Kedudukan tauhid adalah sebagai berikut:
1.             Tauhid merupakan dasar dibangunnya segala amalan yang ada di dalam agama ini. Rasulullah       bersabda:
“Islam dibangun di atas lima dasar, bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan puasa pada bulan Ramadhan.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah Ibnu Umar)
2.             Tauhid merupakan perintah pertama kali yang kita temukan di dalam Al Qur’an sebagaimana lawannya (yaitu syirik) yang merupakan larangan paling besar dan pertama kali kita temukan di dalam Al Qur’an, sebagaimana firman Allah:
“Hai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Yang telah menjadikan bumi terhampar dan langit sebagai bangunan dan menurunkan air dari langit, lalu Allah mengeluarkan dengannya buah-buahan sebagai rizki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah”.
(Al-Baqarah: 21-22)
Dalil yang menunjukkan hal tadi dalam ayat ini adalah perintah Allah “sembahlah Rabb kalian” dan “janganlah kalian menjadikan tandingan bagi Allah”.
3.             Tauhid merupakan poros dakwah seluruh para Rasul, sejak Rasul yang pertama hingga penutup para Rasul yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam.
Allah   berfirman:
“Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul (yang menyeru) agar kalian menyembah Allah dan menjauhi thagut.” (An-Nahl: 36)
4.             Tauhid merupakan perintah Allah yang paling besar dari semua perintah. Sementara lawannya, yaitu syirik, merupakan larangan paling besar dari semua larangan.
Allah   berfirman:
“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kalian jangan menyembah kecuali kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (Al-Isra: 23)
“Dan sembahlah oleh kalian Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. ” (An-Nisa: 36)
5.             Tauhid merupakan syarat masuknya seseorang ke dalam surga dan terlindungi dari neraka Allah, sebagaimana syirik merupakan sebab utama yang akan menjerumuskan seseorang ke dalam neraka dan diharamkan dari surga Allah. Allah   berfirman:
“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka Allah akan mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada bagi orang-orang dzalim seorang penolongpun.” (Al-Maidah: 72)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
“Barang siapa yang mati dan dia mengetahui bahwasanya tidak ada ilah yang benar kecuali Allah, dia akan masuk ke dalam surga.” (Shahih, HR Muslim No.26 dari Utsman bin Affan)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
“Barangsiapa yang kamu jumpai di belakang tembok ini bersaksi terhadap Lailaha illallah dan dalam keadaan yakin hatinya, maka berilah dia kabar gembira dengan surga.” (Shahih, HR Muslim No.31 dari Abu Hurairah)


6.             Tauhid merupakan syarat diterimanya amal seseorang dan akan bernilai di hadapan Allah.
Allah berfirman:
“Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mereka menyembah Allah dan mengikhlaskan bagi-Nya agama. ” (Al-Bayinah: 5)
B.       Pentingnya Tauhid
Tauhid sangatlah penting bagi kehidupan manusia, baik secara individu maupun bermasyarakat. Orang yang benar-benar memahami makna tauhid pastilah memiliki sifat yang baik. Hal ini disebabkan karena dalam tauhid dikenal dengan adanya ihsan yang berarti ia beribadah seolah-olah Allah melihatnya.
Dengan demikian, akan muncul manusia-tauhid yang memiliki ciri-ciri positif, yaitu:
1.                          Memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. Ia akan berusaha secara maksimal untuk menjalankan pesan dan perintah Allah sasuai denga kadar kemampuannya.
2.                          Menolak pedoman hidup yanhg datang bukan dari Allah.
3.                          Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap kualitas kehidupannya, adat istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya. Bila dalam penilaiannya ternyata terdapat unsur unsur syirik, maka ia selalu bersedia untuk mengubah hal hal itu agar sesuai dengan pesan illahi.
4.                          Tujuan hidupnya sangat jelas. Ibadahnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya hanyalah untuk Allah semata.
5.                           Memiliki visi yang jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama sama manusia lain; suatu kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya, dengan lingkunngan hidupnya, dengan sesama manusia dan dengan dirinya sendiri.4


C.                                   Peran Tauhid dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Modern Saat ini
Kepribadian muslim masa kini tergambar pada warisan tang diterimanya dari orang tua dan nenek moyang selama berabad abad, ia merupakan warisan yang besar. Tambahan lagi bahwa perlawanan pada masa sekarang ditujukkan untuk menguasai pemikiran manusia.5 Banyaknya perusakan akidah ajaran islam diberbagai kalangan masyarakat. Sosial media yang layaknya jamur dimusim penghujan pun tak luput dari media perusakan kepribadian muslim saat ini.
Bila persoalannya demikian, sedang kepribadian muslim saat ini tidak menggambarkan kepribadian muslim yang sebenarnya, maka wajibkah kita memulai kembali pembentukan kepribadian muslim yang jelas ciri dan sifatnya, seperti kepribadian yang tampak pada rasul, nabi-nabi, pada para sahabat yang mulia, dan imam-imam yang terkemuka. Dalam hal ini wajib memegang sumber sumber yang dijadikan pegangan oleh para pendahulu yaitu Al Quran dan Hadis. Apabila kita bermaksud mengembalikan ajaran Islam kepada apa yang telah pernah dicapainya, maka haruslah kita membentuk ulang kepribadian muslim seperti yang kita saksikan pada angkatan pertama.
            Tauhid mempunyai peranan penting dalam kehidupan umat muslim. Diantara peranan tauhid dalam kehidupan sosial muslim di era modern adalah:

A.                                        Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua makhluk.
 Sampai sekarang masih banyak manusia, termasuk umat muslim yang cenderung mengikuti tradisi dan keyakinan nenek moyangnya. Tidak hanya itu, mereka juga banyak yang menyerah dan tunduk begitu saja kepada para pemimpin mereka, tanpa daya piker kritis serta keberanian untuk mengkritik.Padahal Al- Qur’an telah mengingatkan bahwa orang- orang yang tidak bersikap kritis terhadap para pemimpin mereka akan kecewa dan mengeluh di hari akhir.

Firman Allah SWT SWT :
tPöqtƒÜ=¯=s)è?öNßgèdqã_ãrÎûÍ$¨Z9$#tbqä9qà)tƒ!$uZoKøn=»tƒ$oY÷èsÛr&©!$#$uZ÷èsÛr&urhwqߧ9$#ÇÏÏÈ(#qä9$s%ur!$oY­/u!$¯RÎ)$uZ÷èsÛr&$uZs?yŠ$y$tRuä!#uŽy9ä.ur$tRq=|Êr'sùgŸxÎ6¡¡9$#ÇÏÐÈ
Artinya:
 “Padahariketikamukamerekadibolak-balikandalamneraka, merekaberkata: "Alangkahbaiknya, andaikata kami taatkepada Allah dantaat (pula) kepadaRasul. Dan merekaberkata: "YaTuhan kami, sesungguhnya kami telahmentaatipemimpin-pemimpindanpembesar-pembesar kami, lalumerekamenyesatkan kami darijalan( yangbenar ). ". ( QS. Al- Ahzaab : 66 - 67)
Fungsi ini dirujukkan pada kalimat “Laa ilaa ha illallah ”. Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan bagi manusia.Dengan mengucapkan“ tidak ada Tuhan selain Allah”  berarti seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT Yang Maha Esa sebagai Kholiq atau ciptaan-Nya. Dan sebenarnya umat muslim mengembantugas untuk melaksanakan “ tah rirunnasi min ‘ibadatil ‘ibadila ‘ibadatillahi ”  atau membebaskan manusia dari menyembah sesame manusia kepada menyembah Allah SWT semata.

B.                                         Mengajarkan emansipasi manusia darinilai- nilaipalsu yang bersumberpadahawanafsu, gilakekuasaan, dankesenangan- kesenangan sensual belaka.
Suatukehidupan yang didedikasikanpadakelezatan sensual, kekuasaan, danpenumpukankekayaandapatmengeruhkanakalsehatdanmendistorsipikiranjernih.Sebenarnyatelahdengantajam Al- Qur’an menyindir orang-orang sepertiini.
|M÷ƒuäur&Ç`tBxsƒªB$#¼çmyg»s9Î)çm1uqyd|MRr'sùr&ãbqä3s?Ïmøn=tã¸xÅ2urÇÍÌÈ÷Pr&Ü=|¡øtrB¨br&öNèduŽsYò2r&šcqãèyJoó¡o÷rr&šcqè=É)÷ètƒ4÷bÎ)öNèdžwÎ)ÄN»yè÷RF{$%x.(ö@t/öNèd@|Êr&¸xÎ6yÇÍÍÈ
Artinya:
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)”. ( QS. Al- Furqon : 43 - 44).
C.                                   Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maksudnya ialah bahwa tauhid menjadi kerangka pemikiran dalam menemukan hakikat kebenaran mengenai segala yang ada di alam semesta ini pada seginya yang abstrak, potensial, maupun yang konkret. Namun,  kenyataannya umat muslim sekarang berada dalam suatu ironi
( keterbalikan) dimana kemiskinan, kelaparan dan kebodohan belum juga teratasi, jarak antara si kaya dengan si miskin semakin tajam, keadilan dan kejujuran semakin langka, serta kebenaran semakin mudah direkayasa di tengah – tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Pada tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi justru demi upaya pembebasan dan memudahkan manusia( umat muslim khususnya) dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup mereka.
D.                                  Menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia
Apabila tauhid direlasikan dengan ilmu pengetahuan maka dapat menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia dan mampu menjembatani wilayah – wilayah peradaban local menjadi peradaban non dial karena tauhid merupakan paradigma dari metode ilmiah dalam seluruh wilayah ilmu pengetahuan umat islam. Sebagai bukti banyak ilmuan kelas dunia yang lahir dari dunia islam dan karya- karyanya telah menjadi landasan bagi kelahiran ilmu pengetahuan dan peradaban barat modern.
E.                       Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten.
Dengan menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta merealisasikan perintah yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta kedamaian hidup yang tak terhingga. Karena telah di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang memiliki kekuatan maupun kekuasaan selain Illahirabbi.
F.                                    Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat kesadaran intelektual mereka
Dengan kata lain, bahwa semua aktivitas yang dilakukan maupun kejadian yang terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan sempurna oleh-Nya. Karena Dialah pemilik seluruh isi alam ini, Dia mengetahui segala hal yang ghoib( abstrak) maupun yang dzohir, yang tersembunyi maupun yang tampak,  Dialah Tuhan yang patut untuk disembah dan tiada Tuhan selain Dia.


BAB III
KESIMPULAN
Peran tauhid:
A.    Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua makhluk.
B.     Mengajarkan emansipasi manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka
C.     Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
D.    Menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia
E.     Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten
F.      Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat kesadaranin telektual mereka


PENUTUP
Demikian makalah ini kami sampaikan, sebagai pemakalah kami menyadari bahwa penyusunan, penulisan dan penyampaian pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritikdan saran yang membangunsangatsangat kami harapkan, gunamemperbaiki proses penyusunanmakalah di kesempatanberikutnya.


DAFTAR PUSTAKA
AbudinNata. 2008. MetodologiStudi Islam.Jakarta : RajawaliPers
Al Asyqar, Umar sulaiman. 1996. Ciri-Ciri Kepridian Muslim. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Fauzan Suwito.2005. Sejarah Sosial Pendidikan Islam.  Jakarta :  Kencana Prenada Media
M. Muhammad Khalis. Mu’tahim, 2007. Laa Tansa Ya Muslimin. Jakarta : Alifbata
Musthofa Khalili, Karwandi. 2005. Tauhid. Yogyakarata : Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga

0 Response to "PERAN DAN FUNGSI TAUHID DALAM MEMBANGUN PRIBADI INDIVIDU DAN MASYARAKAT"

  • Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
  • Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
  • Apabila artikel yang berjudul "PERAN DAN FUNGSI TAUHID DALAM MEMBANGUN PRIBADI INDIVIDU DAN MASYARAKAT" ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.
Konversi Kode